Demikian disampaikan oleh Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto dalam siaran pers, Selasa (28/6/2011).
"Harga gas yang disepakati oleh kedua belah pihak sebesar US$ 4.79/mmbtu dengan ekskalasi 3% per tiga tahun. PT Salamander Energy akan memasok gas mulai Juni 2013 hingga 2033," ujar Bambang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan adanya kerjasama ini, diperkirakan potensi penghematan biaya bahan bakar yang bisa dilakukan PLN mencapai Rp 1.019.844.000.000 per tahun, dengan asumsi harga HSD saat ini sebesar Rp 8.500 per liter dengan kurs US dolar Rp 8.600," kata Bambang.
Penggunaan gas ini, juga sekaligus memberikan peluang yang lebih baik bagi PLN untuk mengurangi ketergantungan pada BBM HSD bagi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), digantikan dengan gas sehingga dapat mengurangi Biaya Pokok Produksi (BPP).
Bila BPP listrik ini berhasil ditekan, maka akan memberikan dampak bagi pengurangan subsidi listrik yang harus disediakan Pemerintah. Dalam beberapa tahun ke depan, pasokan listrik untuk Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur dipastikan akan semakin bertambah kuat seiring dengan pembangunan sejumlah pembangkit listrik berbahan bakar batubara (PLTU).
"Diharapkan pembangunan PLTU tadi, sudah dapat beroperasi pada tahun 2016. Pada saat itu, gas Bangkanai akan disimpan dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) untuk memasok kebutuhan energi primer bagi pembangkit PLN dan diperkirakan mampu menghasilkan daya sampai 350 MW," jelas Bambang.
Pasokan daya ini, nantinya akan dimanfaatkan khusus pada waktu beban puncak di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan yakni antara pukul 17.00-22.00 Wita.
Selain itu, kemampuan pasokan daya di wilayah itu juga akan diperkuat dengan pasokan daya dari pembangkit listrik milik swasta (IPP) yang saat ini juga masih dalam tahapan konstruksi dan diharapkan pada pertengahan 2013 nanti pembangkit IPP sudah dapat beroperasi untuk memasok daya listrik sebesar 120 MW.
(dnl/hen)











































