"Pertumbuhan industri untuk industri manufaktur. Untuk yang besar dan sedang 70-80% biasanya share terhadap PDB industri Untuk triwulan II tahun 2011 tumbuh 1,56 persen dibanding triwulan I tahun 2011. Tapi kalau year on year 4,79%," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan saat ditemui di Kantornya, Jalan Dr. Sutomo, Jakarta, Senin (1/8/2011).
Rusman menuturkan selama tiga tahun terakhir terjadi kenaikan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan II. Pada triwulan II tahun 2010 pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang naik 4,30% dari triwulan II tahun 2009, pertumbuhan triwulan II tahun 2009 naik 0,64% dari triwulan II tahun 2008.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan I tahun 2011 turun sebesar 1,69% dari triwulan IV tahun 2010, dan pertumbuhan triwulan IV tahun 2010 naik sebesar 2,77% dari triwulan III tahun 2010," jelasnya.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang bulanan (m-to-m) selama triwulan II tahun 2011 mengalami kenaikan pada bulan Mei dan Juni, sedangkan pada bulan April 2011 mengalami penurunan.
"Pertumbuhan bulan April turun 1,92% dari bulan Maret 2011, pertumbuhan bulan Mei 2011 naik sebesar 2,23% dari bulan April 2011, dan pertumbuhan bulan Juni 2011 naik 1,62% dari bulan Mei 2011," ujarnya.
Rusman menyebutkan jenis-jenis industri yang mengalami pertumbuhan produksi tertinggi pada triwulan II tahun 2011 adalah Industri Kertas dan Barang dari Kertas naik 11,35%, Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer naik 10,12%, dan Industri Bahan Kimia dan Barang dari bahan Kimia naik 9,92%.
Sementara jenis-jenis industri yang mengalami penurunan pertumbuhan yang terbesar adalah Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk furnitur), dan Barang Anyaman dari Rotan, Bambu dan sejenisnya turun 5,83%, Industri Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan turun 4,10 %, dan Industri Barang Galian bukan Logam turun 2,88%.
Jenis-jenis industri yang mempunyai kontribusi tertinggi pada triwulan II tahun 2011 adalah Industri Furnitur 12,51%, Industri Barang Galian bukan Logam 12,39%, dan Industri Makanan 12,32%. Jenis-jenis industri yang mempunyai kontribusi terendah adalah Industri Farmasi, Produk Obat
Kimia dan Obat Tradisional 0,11%, Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik 0,12%, dan Industri Peralatan Listrik 0,21%.
Sementara itu, pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan pada triwulan II tahun 2011 naik sebesar 1,48% (q-to-q) dari triwulan I tahun 2011, pada triwulan I tahun 2011 naik sebesar 1,26% dari triwulan IV tahun 2010.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan (q-to-q) pada triwulan II tahun 2011 pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Sumatera Utara naik 9,45%, Provinsi Sumatera Barat naik 9,19% dan Provinsi Aceh naik 8,55%.
"Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan terbesar adalah Provinsi Sulawesi Selatan turun 6,75%, Provinsi Papua Barat turun 6,29%, dan Provinsi Kalimantan Barat turun 6,16%," tandasnya.
(nia/hen)











































