Sementara harga Minas/SLC mencapai US$ 119,03 per barel, naik US$ 3,71 per barel dari US$ 115,32 per barel pada bulan sebelumnya.
Menurut Tim Harga Minyak Indonesia kenaikan harga minyak mentah dunia disebabkan beberapa faktor yaitu disetujuinya paket dana talangan untuk menangani permasalahan hutang Yunani (bailout) oleh para pemimpin Eropa sebesar 159 miliar euro sehingga meningkatkan kepercayaan pasar atas proyeksi perbaikan ekonomi dunia yang dapat mendorong permintaan minyak dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan pula, peningkatan harga minyak juga disebabkan oleh meningkatnya perkiraan minyak mentah oleh beberapa lembaga analis pasar minyak yaitu:
1. International Energy Agency (IEA) dalam laporan bulan Juli, memperkirakan permintaan minyak dunia tahun 2011 sebesar 0,2 juta barel per hari menjadi 89,5 barel per hari yang ditopang oleh menguatnya pertumbuhan ekonomi dunia terurama AS dan Jepang serta antisipasi peningkatan konsumsi minyak selama musim panas (OECD) dan musim dingin (Eropa).
2. Central for Global Energy Studies (CGES) memperkirakan permintaan minyak global untuk tahun 2011 akan mengalami peningkatan sebesar 0,9 juta barel per hari atau 1% menjadi 88,8 juta barel per hari, yang dihasilkan dari peningkatan konsumsi minyak negara-negara non OECD.
Untuk kawasan Asia-Pasifik, peningkatan harga disebabkan permintaan minyak tambahan oleh perusahaan pembangkit listrik di Jepang di saat tingginya konsumsi listrik untuk pendingin ruanagan akibat peningkatan temperatur udara saat memasuki musim panas.
Selengkapnya perkembangan minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Juli 2011 dibandingkan Juni 2011, sebagai berikut:
- WTI (Nymex) naik sebesar US$ 1,05 per barel dari US$ 96,29 per barel menjadi US$ 97,34 per barel.
- Brent (ICE) naik sebesar US$ 2,84 per barel dari US$ 113,90 per barel menjadi US$ 116,74 per barel.
- Tapis (platts) naik sebesar US$ 1,55 per barel dari US$ 119,32 per barel menjadi US$ 120,87 per barel.
- Basket OPEC naik sebesar US$ 2,55 per barel dari US$ 109,04 per barel menjadi US$ 111,59 per barel.











































