Demikian disampaikan Kepala Divisi Humas, Sekuritas, dan Formalitas BP Migas, Gde Pradnyana kepada detikFinance, Kamis (18/8/2011).
"Jadi, untuk listrik di Bintuni akan kami upayakan dari cadangan tambahan yang saat ini akan dikembangkan di Tangguh," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Temuan cadangan tambahan Tangguh cukup besar, tambahannya skitar 3-4 TCF (Triliun Kaki Kubik Gas), dan direncanakan untuk memenuhi pasar domestik, termasuk kepada PLN untuk Bintuni," jelas Gde.
Gde juga menambahkan, di wilayah Bintuni juga ada penemuan gas dari Blok Kasuri yang jumlahnya cukup besar, lebih dari 2 TCF. "Analisis lebih mendalam saat ini sedang dilakukan untuk mendapatkan angka cadangan yang lebih pasti dari blok tersebut. Segera setelah angkanya dapat dipastikan maka akan masuk ke tahap pengembangan lapangan. Termasuk cadangan baru di Tangguh," tuturnya.
"Blok Kasuri itu bertetangga dengan blok Tangguh (Blok Kasuri dioperatori Genting Oil; Blok Tangguh dioperatori BP). Mereka belum selesai dengan pemboran eksplorasinya dan masih sedang gencar dilakukan," lanjut Gde.
Seperti diketahui, sebelumnya, Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan meminta persetujuan BP Migas untuk mendapatkan pasokan gas minimal 2 bbtud demi memenuhi kebutuhan listrik di kota Bintuni. Rencananya gasnya diambil dari blok Tangguh ataupun dari blok Kasuri yang berdekatan dengan bintuni.
Hal ini diungkapkan olehnya ketika mengadakan kunjungan ke kota tersebut. Namun di sana sedang ada pemadaman 10 hari karena belum ada pasokan BBM (Bahan Bakar Minyak).
"Kita ngomong ke pihak Bupati sana dan DPRD setempat supaya teriak keras untuk dapat gas dari Tanbgguh. Saya istilahkan, dua sendok pun sudah terima kasih. Masa' dari cadangan sampai 1000 bbtud, sekitar 2 sendok saja gak dikasih," ungkap Dahlan.
Pihaknya meminta kepada pihak BP Migas untuk mengalokasikan gas sebesar minimal 2 bbtud untuk dipasok ke Bintuni dan wilayah sekitarnya.
Jika hal tersebut terlaksana, pihak PLN siap untuk membeli PLTGM (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Machine) dengan kapasitas 10 MW. Dari blok Tangguh, rencananya akan dihubungkan jaringan listrik bawah laut dengan kapasitas 20 KV menuju wilayah Bintuni dengan panjang capai 40 km.
"Jika disetujui, maka PLN akan langsunp siapkan untuk beli Gas Engine berkapasitas 10 MW dan itu bisa dibangun dekat tangguh," terangnya.
Bahkan pihak PLN mengaku siap rogoh dana hingga US$ 6,5 juta untuk pengadaan PLTMG tersebut. Sejauh ini, di wilayah Bintuni hanya dipasok 5 MW. Mereka pun masih menggunakan BBM dimana membutuhkan waktu untuk membawa stok BBM dari wilayah Sorong, Papua.
"Maka itu, kalau BP Migas sepakat beri gas, maka tahun ini kita bisa selesaikan tahun ini juga," katanya.
(nrs/dnl)











































