Diversifikasi ke Tambang Emas, Agis Gandeng Partner Strategis

Diversifikasi ke Tambang Emas, Agis Gandeng Partner Strategis

- detikFinance
Selasa, 20 Sep 2011 10:22 WIB
Jakarta - PT Agis Tbk (TMPI) diketahui akan segera melakukan diversifikasi ke pertambangan. Agis yang dulunya merupakan perusahaan distribusi, ritel dan jasa perusahaan elektronik itu tengah memfinalisasi kerja sama dengan partner strategis dalam bentuk joint venture (JV), dalam usahanya mendiversifikasi usaha ke bidang sumber daya alam.

Menurut surat elektronik yang disampaikan manajemen Agis kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), diversifikasi usaha ini tidak lepas dari hak eksklusif yang didapat perseroan atas konsensi tambang. Hasil eksplorasi dari konsultan geologis independen atas konsesi emas, menujukkan hasil yang menjanjikan.

"Bahwa wilayah yang sedang kami eksplorasi memiliki kandungan alluvial yang cukup luas dan sedang dalam proses ke tahap selanjutnya yaitu bulk sampling, serta uji coba produksi," ungkap manajemen perseroan di Jakarta, Selasa (20/9/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari hasil bulk sampling dan uji coba produksi akan diketahui lebih rijit besaran kandungan alluvial dan grafde di wilayah tersebut.
Selain itu, perseroan juga akan membentuk JV dengan menggandeng mitra strategis yang berkompeten di bidang perdagangan dan pertambangan bahan metal dasar.

"Untuk saat ini perseroan belum dapat menyampaikan informasi yang lebih mendetail terkait dalam JV tersebut sampai dengan penandatanganan kesepakatan selesai dilakukan," tegasnya.

Seperti diketahui saham Agis meningkat dengan aktivitas transaksi di luar kebiasaan. Pada awal Agustus saham perseroan masih berada di level Rp 116 per lembar, dan sempat nongkrong di level terendah, Rp 109 per lembar di 19 Agustus lalu. Berarti telah terjadi peningkatan 97,24% dalam satu bulan terakhir.

Untuk itu, BEI menetapkan saham TMPI berkategori Unusual Market Activity (UMA). Otoritas Bursa juga meminta investor mencermati kinerja saham TMPI, dan mempertimbangkan segala kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari.


(wep/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads