Harga Saham Produsen Baja Dunia Anjlok

Jakarta - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mengaku tidak cemas atas anjloknya harga saham perseroan. Pasalnya, hampir seluruh saham produsen baja baik dalam negeri maupun internasional terkena koreksi akibat turunnya harga baja dan situasi ekonomi global tak kondusif.

Menurut Direktur Utama KRAS Fazwar Bujang, harga saham perseroan kembali turun dan lebih rendah dari harga penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) di Rp 850 per saham. Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham KRAS ditutup level Rp 700.

"Sekarang per September 2011 harga saham KS sekitar Rp 750. Nah, memang terjadi penurunan dari Rp 850 waktu pertama IPO kemarin," ujarnya di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/10/2011).

Menurutnya, penurunan harga saham ini adalah penurunan yang umum hampir seluruh industri baja dunia sebagai akibat tidak kondusifnya ekonomi dunia.

Padahal, saham KS sempat sentuh level intraday tertingginya di Rp 1.520 per lembar, sebelum ditutup di Rp 1.340 per lembar merupakan rekor tertingginya pada 11 November 2010 silam.

"Saham Posco misalnya turun hampir 4-6%, Capital Steel turun 4%, Nelson Steel grup 26%. Bahkan Posco itu menurunkan kapasitasnya di Australia turun 25%. Tidak bisa dipungkiri situasi ekonomi dunia ikut mempengaruhi harga saham," katanya.

Fazwar mengatakan, porsi kepemilikan saham KS saat ini didominasi investor lokal yaitu sebanyak 15,46% atau setara 2,43 miliar lembar. Sementara asing hanya menguasai 716 juta lembar atau setara 4,54%.

Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 15.25 waktu JATS, harga saham KRAS naik 30 poin (+4,28%) ke level Rp 730 per lembar. Sahamnya ditransaksikan 1.398 kali dengan volume 34.513 lot senilai Rp 12,449 miliar.
(ang/dnl)