Demikian disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik dan jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Djamal dalam jumpa pers di kantornya, Jalan DR. Soetomo, Jakarta, Selasa (1/11/2011).
"Ekspor migas Indonesia pada September 2011 mencapai US$ 4,17 miliar, sementara ekspor non migas mencapai US$ 13,65 miliar," kata Djamal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pangsa pasar ekspor Indonesia pada Januari-September 2011 terbesar adalah ke China dengan nilai US$ 14,9 miliar, Jepang US$ 13,63 miliar, dan AS US$ 11,84 miliar. Ketiga negara ini memiliki pangsa ekspor ketiga negara ini mencapai 33,4%.
Kemudian nilai impor Indonesia di September 2011 mencapai US$ 15,1 miliar atau naik 56,44% dibandingkan September 2010. Nilai impor non migas naik 3,72% dan impor migas turun 10,3%.
"Impor kita di Januari-September 2011 mencapai US$ 129,97 miliar atau naik 33,45% dari periode yang sama tahun lalu. Sedangkan impor non migas Januari-September mencapai US$ 99,7 miliar atau naik 27,9%," jelas Djamal.
Impor terbesar Indonesia adalah mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$ 17,57 miliar lalu mesin dan peralatan listrik senilai US$ 13,33 miliar.
Negara pengimpor terbesar ke Indonesia adalah China dengan nilai US$ 18,57 miliar, diikuti Jepang US$ 13,79 miliar, dan Singapura US$ 7,88 miliar.
(dnl/hen)











































