Hal ini disampaikan Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir usai listing perdana PT Visi Media Tbk (VIVA), di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (21/11/2011).
"Tahun ini produksi yang sudah disampaikan 46-48 juta ton, tahun depan 52-53 juta ton," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada jangka panjang, 10-15 tahun mendatang kontribusi tambang di Sumatera Selatan akan menyumbang kinerja Adaro. Potensi batu bara yang bisa dikeruk di bumi Sumatera mencapai 10-25 juta ton.
"Namun kami belum memulainya. Masih studi terus, namun potensinya bisa 10-25 juta ton," tambahnya.
Ia menerangkan, tambang di Sumsel akan tergarap secara integrasi, seperti halnya tambang ADRO di Kalsel. "Kita duplikasi seperti yang ada di Kalsel, yang terbukti cukup baik. Kita bukan saja tambang, tapi mining dan energy terintegrasi. Termasuk supply chain," tegas Garibaldi.
Tambang Sumatera Selatan merupakan hasil kerja sama Adaro dengan mitra strategis, dengan kepemilikan 46% di PT Bukit Enim Energy (BEE) senilai US$ 46 juta. Kemudian kerja sama lain, melalui kepemilikan 75% saham PT Mustika Indah Permai (MIP) senilai US$ 222,5 juta.
(wep/ang)











































