"Masih dalam tahap perencanaan untuk kenaikan BBM. Industri saya kira akan mengkalkulasi kembali cost production secara keseluruhan," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat kepada detikFinance, Kamis (23/2/2012)
Menurutnya sesuai aspirasi kalangan industri, saat ini yang paling ideal adalah jika momentum kenaikan harga BBM digunakan untuk mengurangi ekonomi biaya tinggi yang masih merajalela dan masih harus dipikul dunia usaha termasuk industri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo B. Sulisto mengatakan Kadin dapat memahami kenaikan harga BBM. Meskipun ia mengakui kebijakan itu akan berdampak pada kenaikan biaya produksi industri, namun lanjut Suryo, kepentingan yang lebih besar harus diutamakan.
"Tidak mungkin kita membiarkan negara memikul beban subsidi yang semangkin berat. Yang terpenting bagi Kadin adalah. penghematan biaya subsidi yang diakibatkan dari kenaikan harga BBM, harus, harus dipakai untuk pembangunan Infrastruktur. Mengapa? Agar rakyat dan dunia usaha terobati karena dengan tersedianya sarana dan prasarana yang baik maka kita akan lebih efisien dan lebih produktif," jelas Suryo.
(hen/dnl)











































