Kejatuhan saham Bumi Plc otomatis menjatuhkan nilai aset BORN menjadi US$ 140 juta dari sebelumnya US$ 1 miliar. Hal ini semakin dilematis karena investasi US$ 1 miliar BORN di Bumi Plc didapat dari hasil utangan dari Standard Chartered Bank. Kini nilai saham Bumi Plc hasil pembelian Samin Tan tersisa US 1,3 pound dari sebelumnya US 10,9 pound.
"Samin Tan tidak memperhitungkan kekuatan grup Bakrie. Kini ia makn terpojok dan bingung," kata sumber detikFinance yang ada di lingkaran Bakrie, Senin (1/10/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Persetujuan audit investigasi di BUMI oleh Samin Tan, yang mulai tersiar awal pekan lalu, ternyata membuat grup Bakrie marah. Bahkan Ari Hudaya, Presiden Direktur BUMI menyatakan mundur dari jajaran direksi Bumi Plc, meski dalam keterangan resminya tidak menyebut alasan ini.
Kini kunci pertarungan ada di tangan Samin Tan. Jika ia memilih kembali setia bermitra kepada Bakrie, maka Nathanael Rothschild harus menghadapi kekuatan dua pengusaha tambang batu bara terbesar di Indonesia ini.
Pertarungan Rothschild dengan Bakrie memang bukan pertama kali terjadi. Perselisihan awal terjadi diantara keduanya di awal 2012. Ujungnya Bakrie memenangkan perterungan ronde awal dan Rothschild ditendang dari Co-Chairman Bumi Plc.
Ronde kedua pertarungan pun dimulai. Rothschild yang menguasai 12% saham Bumi Plc kini berniat mengusai aset batubara milik Bakrie dengan mengajak koalisi Samin Tan. Cara yang ditempuh Rothschild adalah menurunkan harga saham perusahaan dan menahan kucuran dana segar yang sudah disiapkan atau yang sering disebut hostile takeover.
Usai harga berada di level rendah, Rothschild akan membeli saham Bumi Plc di pasar sekunder dengan menggunakan nominee bayangan. Jadi, siapakah yang memenangi pertarungan ronde dua ini?
(wep/ang)