"Masih konsorsium. Ada PT Dirgantara Indonesia, PT Dahana, ada PT Pindad. Ini sinergi akademisi, bisnis, Ristek, BPPT, Kementerian Pertahanan," kata Direktur Perencanaan & Pengembangan PT Pindad (Persero) Wahyu Utomo di pameran produk pertahanan silang Monas, Jakarta, Jumat (4/10/2013).
Rencananya roket ini bisa diproduksi massal pada tahun 2015. Bahkan dalam jangka panjang akan dikembangkan untuk rudal jarak jauh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Roket ini memiliki berat 2,5 ton dengan panjang 1 meter dan mampu menjangkau hingga jarak 15 km.
Seperti diketahui selama ini Indonesia masih bergantung pada beberapa produk militer dari luar negeri seperti roket.
(feb/hen)











































