Hal ini diungkapkan oleh Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Dedy S Priatna usai rapat di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (28/1/2014).
"Pelaksanaan proyek ini dibagi dalam beberapa tahapan di mana tahun 2014 ini adalah tahap studi kelayakan yang menggunakan dana hibah dari pemerintah Jepang. Mulainya dari hari ini selama 2 tahun," kata Dedy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"JICA ini melakukan FS 2 stage. Stage I namanya basic design smpai April 2015, detail kalkulasi menuju stage 2 dari April-Desember 2015," sebutnya.
Selain itu alasan studi dibagi menjadi dua tahap adalah karena pergantian pemerintahan. Dedy menilai hibah yang diberikan sangat besar. Sehingga pihak Jepang membutuhkan komitmen dari pemerintahan selanjutnya.
"Harusnya kan satu stage tapi karena ada pergantian presiden jadinya dua," ujar Dedy.
Akan tetapi, Ia telah meminta agar studi proyek ini dipersingkat menjadi 18 bulan. Agar proyek selanjutnya dapat segera dilakukan. Pihak Jepang, menurutnya akan mempertimbangkan hal tersebut.
"Saya tidak setuju 2 tahun kelamaan jadi saya minta dibuat 18 bulan. FS masa 2 tahun kelaman. Jakarta-Bandung detailnya, tapi globalnya nanti akan menuju Jakarta-Bandung-Cirebon-Surabaya. FS nya untuk Jakarta-Bandung saja tapi preliminary-nya sampai Surabaya," terangnya.
(mkl/dru)











































