"Indonesia akan terancam krisis listrik pada 2018, bukan cuma Jawa karena proyek PLTU Batang, tapi ini se-Indonesia," ungkap Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman ditemui di Kantornya, Kuningan, Kamis (17/4/2014).
Jarman mengatakan, ancaman krisis listrik karena PLN tidak mampu menyediakan tambahan listrik setiap tahunnya sebesar 5.000 MW karena keterbatasan dana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktanya saat ini dengan tambahan kebutuhan listrik 5.000 MW per tahun, namun yang bisa dipenuhi sekitar 4.000 MW per tahun artinya ada defisit listrik 1.000 MW per tahun.
"Makanya jika tidak ada langkah stategis yang cepat kita ambil, 2018 kita defisit listrik, apalagi untuk membangun pembangkit butuh waktu 3-4 tahun," tutupnya.
(rrd/hen)











































