Pembangunan terowongan air sepanjang 1,27 km yang dapat mengalirkan air dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur ini senilai Rp 493 miliar. Bila proyek ini selesai harapannya bisa mengurangi potensi banjir di Jakarta.
Konsekuensi status lahan yang merupakan tanah negara, sehingga pemerintah tidak punya dasar hukum mengeluarkan biaya untuk memindahkan warga dari lokasi tersebut. Namun Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T Iskandarโ mengatakan bahwa saat ini permasalahan tersebut sudah teratasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pergub ini mengatur soal besaran uang kompensasi kepada warga yang disebut sebagai uang santunan sebesar 25% dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang berlaku di lokasi proyek.
"25% dikali nilai NJOP dikali luas lahan. Itu tertuang dalam Peraturan Gubernur nomor 190 dikeluarkan 5 desember 2014," katanya.
Warga yang mendapat santunan dengan nilai 25% dari NJOP tersebut adalah warga yang menempati tanah negara. Sementara bidang tanah lain yang bukan tanah negara dibuktikan dengan kepemilikian Sertifikat Hak Milik (SHM) akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan berlaku.
Saat ini proses yang dilakukan adalah inventarisasi alias pendataan warga yang tinggal dan menetap di lokasi tersebut serta pendataan bidang-bidang tanah mana yang bukan merupakan tanah milik negara. Adapun lokasi yang dimaksudnya, berlokasi persis berseberangan dengan kawasan Gudang Peluru Asem Baris, Jakarta Timur di sisi Sungai Ciliwung.
โIa mengatakan, jumalah warga yang terkena dampak dari proyek ini tidak banyak karena proyek sodetan berbentuk terowongan raksasa di bawah tanah ini sebagian besar terletak di bawah badan jalan Otista Jakarta Timur.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono blusukan ke lokasi proyek pembangunan sodetan ciliwung di Cawang, Jakarta Timur, tadi malam. Dalam blusukannya kali ini, sang menteri ditemani Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T Iskandar.
"Saya ingin lihat sudah sampai mana pekerjaan proyek ini. Karena saya sudah janji sama Pak Jokowi, target Oktober sudah bisa selesai," ujar Basuki.
โDari hasil kunjungannya, proyek ini cukup berjalan baik sesuai dengan perencanaan. Saat ini, dari 600 meter terowongan sodetan tahap pertama yang dibangun sudah terpasang sekitar 405 meter telah berhasil tersambung.
"Saat ini sudah sekitar 162 batang pipa yang sudah terpasang. Satu batang itu 2,5 meter. Jadi total sekitar 405 meter sudah terpasang. Target kita, yang tahap pertama ini yang bagian outlet (tempat keluar air) sudah selesai terpasang sampai tengah Otista," tutur Basuki.
Proyek sodetan ciliwung adalah proyek pembangunan terowongan raksasa dari sisi sungai Ciliwung menuju Banjir Kanal Timur (BKT) melalui Sungai Cisadane.
Bagian yang saat ini dikerjakan adalah saluran menuju Outlet alias tempat pembuangan air di sisi BKT sepanjang 600 meter. Sementara sisanya 600 meter lagi akan dilanjutkan pengerjaannya sambil menyelesaikan pembebasan lahan di bagian Inlet (tempat masuk air) yang berlokasi di sisi Sungai Ciliwung tepat berseberangan dengan kawasan Gudang Peluru Asem Baris, Jakarta Timur.
(dna/hen)











































