Mayoritas rute kereta cepat Jakarta-Bandung akan melewati wilayah Provinsi Jawa Barat (Jabar). Keberadaan kereta cepat ini akan menggerakan roda ekonomi di Provinsi Jabar.
Pasalnya, di setiap titik pemberhentian kereta cepat akan dibuat 'kota baru'. 'Kota baru' itu antara lain berisi kawasan komersial dan hunian.
"Tempat-tempat pemberhentian itu kan akan dijadikan kota baru," ujar Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, Dadang M. Masoem, saat ditemui di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Rabu (16/12/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dadang, rencananya ada 4 'kota baru' yang sedang disiapkan. Salah satunya adalah 'kota baru' Walini yang terletak di Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Walini menjadi salah satu di titik pemberhentian kereta cepat Jakarta-Bandung. Kawasan ini akan didesain menjadi kota penyangga dan kawasan ekonomi baru yang modern di koridor Jakarta-Bandung.
Dadang menambahkan, kehadiran kereta cepat Jakarta-Bandung, akan membuat konsentrasi pertumbuhan ekonomi tidak hanya terjadi di kota Bandung, melainkan juga wilayah lain.
"Sebaran pertumbuhan ekonomi nggak bertumpu di Bandung tengah. Tapi juga ke Bandung utara. Seputaran Karawang, Bekasi, dan lain-lain. Dengan munculnya kereta cepat ini kan langsung berdampak, sekarang Cikampek sudah mulai," tutur Dadang.
(hns/dnl)











































