BI: BBM Naik Rp 1.500, Inflasi Bisa di Atas 5,5%

BI: BBM Naik Rp 1.500, Inflasi Bisa di Atas 5,5%

- detikFinance
Kamis, 23 Feb 2012 11:41 WIB
BI: BBM Naik Rp 1.500, Inflasi Bisa di Atas 5,5%
Jakarta - Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah mengakibatkan inflasi akan bergerak ke atas. Bank Indonesia (BI) memprediksikan jika BBM bersubisidi naik hingga Rp 1.500 per liter maka inflasi bisa mencapai 5,5% lebih.

"Kalau dia bergerak di atas 5 persen, apalagi Rp 1.500 maka (inflasi) akan bergerak di atas target Bisa lebih dr 5,5%," ungkap Gubernur BI Darmin Nasution di Hotel Kempinski, Bundaran HI, Jakarta, Kamis (23/2/2012).

Bank sentral padahal mematok inflasi di 2012 ini sebesar 4,5% plus minus 1%. Alhasil dengan kenaikan BBM ini target BI bisa tidak sampai kecuali jika bank sentral melakukan revisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Darmin mengatakan tingginya inflasi karena BBM ini merupakan bagian dari 'cost' sebuah kebijakan. "Memang setiap kebijakan tentu ada costnya dan benefitnya. Dalam soal harga BBM memang tadinya wacananya membatasi tapi kelihatannya tidak workable, mungkin pom bensin yang ada pertamax cuma di Jakarta," tambahnya.

Menurutnya, jika pemerintah tidak menyesuaikan harga BBM bersubsidi ini maka APBN bisa terus jebol. "Kalau tidak dilakukan kenaikan harga, APBN akan kesulitan tapi neraca pembayaran akan kesulitan," tegas Darmin.

Lebih jauh Darmin mengatakan, mulai pertengahan 2011 lalu neraca transaksi migas mulai timpang. Total ekspor dan impor migas RI secara keseluruhan dibanding total impornya sudah mulai lebih besar impornya.

"Jadi transaksi berjalan defisit, mempercepat transaksi berjalan justru membuat neraca pembayaran defisit dengan cepat membesar ke depan kalau tidak direspons sama sekali. Jadi harus naikin harga BBM dan orang harus mulai berhemat," tutup Darmin.
(dru/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads