Besarnya penyelundupan disebabkan karena mahalnya harga daging sapi serta permintaan yang tinggi saat hari-hari besar (Ramadan dan Lebaran).
Catatan Badan Karantina mengakui bila harga daging celeng lebih murah daripada harga daging sapi saat ini. Harga daging sapi di tingkat pasar tradisional sekarang ini sudah menembus Rp 100.000/Kg.
Sedangkan harga daging celeng di tingkat pengepul Rp 5.000-7.000/kg, dan dijual di pasaran dengan harga mendekati harga daging sapi di pasar rentannya Rp 60.000-Rp 80.000/Kg.
Masyarakat diminta waspada untuk membeli daging sapi saat ini. Pasalnya bisa jadi daging yang dibeli bukan daging sapi melainkan daging celeng/babi hutan dari praktik penyelundupan.
Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian menjelaskan ada beberapa perbedaan yang bisa dilihat calon pembeli antara daging sapi dengan daging celeng.
Seperti perbedaan fisik daging celeng dengan daging sapi secara umum akan terlihat sama.
Pertama adalah serat daging celeng jauh lebih halus dibandingkan daging sapi. Sedangkan perbedaan kedua adalah warna daging celeng merahnya lebih gelap daripada daging sapi.
Perbedaan yang paling khas adalah bau daging celeng bau amis dan apek sedangkan sapi tidak. Tetapi bau ini masih bisa di kelabui dengan cara mencampur dengan darah sapi. Sehingga baunya akan hilang dan menjadi bau daging sapi.