Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna mengatakan, untuk menanggulangi tantangan tersebut pihaknya berencana membentuk induk usaha, alias Holding Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Tol Trans Jawa.
"Jadi nanti pengelola jalan tol Trans Jawa itu satu holding," ujar Herry dihubungi detikFinance, Jumat (8/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perlu diketahui, karena investor masing-masing ruas berbeda, maka pada batas-batas tol terdapat pintu tol yang menandakan tol dikelola oleh investor yang berbeda.
Dalam rencana yang tengah disusun pemerintah, pintu antar tol tersebut akan dihapuskan dan pembayaran hanya dilakukan satu kali ketika pengendara keluar jalan tol, di ruas mana pun.
Herry berharap, bila seluruh pengelolaan tol Trans Jawa dilakukan oleh satu induk usaha, maka perbedaan dan ego sektoral antar masing-masing investor jalan tol bisa diredam.
"Masing-masing investor tentu punya kepentingan berbeda-beda. Menyatukannya sulit karena kepentingannya berbeda tadi. Kalau dijadikan satu holding seluruhnya, maka harusnya koordinasi akan lebih mudah karena yang mengatur satu pihak semuanya," kata dia.
Sayang, saat ini Herry belum mau berkomentar lebih dalam terkait pembentukan holding BUJT Tol Trans Jawa ini. Ia pun belum bisa membeberkan berapa biaya yang diperlukan untuk membentuk perusahaan holding tersebut.
(dna/drk)