"Investasi yang terkait dengan Israel begini, kita tidak melihat adanya kekhususan terhadap investasi satu negara. Tetapi memang nilainya tidak besar, bahkan mungkin saya melihat lebih banyak investasi di berbagai negara itu sekarang kecenderungannya itu tidak selalu tercatat dari asal negaranya," kata Kepala BKPM, Franky Sibarani, di kantornya, Jakarta, Senin (4/4/2016).
Ia memberi contoh, saat ini banyak investasi di Indonesia yang berasal dari China. Namun jika ditelusuri lebih lanjut, modal investasinya bisa jadi berasal dari negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi intinya, kata Franky, BKPM akan tetap mengundang investasi dari berbagai negara tanpa kita melihat asal negaranya. Tentunya, asal negara itu memudahkan BKPM untuk mendata investornya.
"Misalnya ada FTA, dukungan dari pemerintahnya, itu akan jauh lebih mudah. Tapi sekali lagi, sejauh ini memang tren negara itu lambat laun akan semakin bergeser. Tentu seperti Hong Kong akan lebih meningkat, Singapura akan lebih meningkat," katanya.
Sepanjang 2015, tercatat nilai impor barang Indonesia dari Israel adalah US$ 77,7 juta. Jenis barang yang masuk ke Indonesia dari Israel kebanyakan adalah produk kimia.
Sementara ekspor dari Indonesia ke Israel di tahun yang sama sebesar US$ 116,9 juta. Rata-rata produk yang dikirim adalah makanan dan minuman. (ang/hns)











































