Direktur Utama Perum Peruri, Prasetio mengungkapkan, Palestina lewat Duta Besarnya di Indonesia, sudah menyatakan minatnya untuk memesan paspor dari Peruri.
"Duta besarnya sudah berkunjung, ada perwakilan dari deputi Menteri Dalam Negeri Palestina. Jadi kalau di Palestina paspor itu juga difungsikan sebagai KTP penduduk mereka, saat KTT OKI juga dibicarakan lebih lanjut. Ini buat kita sebagai commercial based," jelas Prasetio ditemui di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (6/4/2016).
Penetrasi pasar Peruri ke Palestina, sambungnya, juga akan dimanfaatkan sebagai pintu masuk menyasar pasar negara tetangga Palestina.
"Kita sudah kirimkan dummy (contoh produk). Mereka menyatakan tertarik, kalau sudah terealisasi maka tetangganya seperti Yordania juga bisa kita sasar, kita hadir di satu wilayah dulu lah, baru perluas lebih lanjut," ujar Prasetio.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Marketing dan Pengembangan Usaha Peruri, Atje Darjan menuturkan, dengan kemajuan pembicaraan kedua belah pihak seperti sekarang, pihaknya menargetkan sudah bisa mencetak paspor untuk warga Palestina paling tidak pada semester kedua tahun 2016.
"Harapan kalau dari keinginan mereka (Palestina) bisa tahun ini di semester kedua semoga. Kebutuhannya cukup banyak, ada 3 juta yang mereka minta secara multi years, harganya umumlah," tutup Atje. (feb/feb)











































