Secara keseleluruhan, jalan tol sepanjang 155 km yang terbagi dalam 3 seksi ini, terus menunjukkan perkembangan.
"Perkembangannya bagus, kita progres terus," ujar Direktur Hutama Karya, I Gusti Ngurah Putra, ditemui detikFinance belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses pembebasan lahan yang perkembangannya paling mencolok terlihat di seksi III, Beranti-Terbangi Besar sebesar 33,9%. Sementara seksi II Sidomulyo-Beranti telah mencapai 8,8%, dan seksi I Bakauheni-Sidomulyo mencapai 22,59%.
"Target kita 2017 tersambung, 2018 bisa operasi. Tapi kami sedang mengupayakan percepatan. Kami optimistis," pungkas dia.
Meski belum rampung, namun masyarakat dapat mulai menjajal setidaknya 16 km di ruas Tol Bakauheni-Terbanggu Besar yang akan difungsikan darurat saat musim mudik lebaran.
Jalan yang akan dibuka secara fungsional alias darurat akan terbagi di 2 lokasi. Pertama, sepanjang 3,99 km dari Lematang-Kota Baru. Kedua, sepanjang 12,09 km dari Branti menuju Metro.
Bila tuntas terbangun nantinya, jalan tol yang pengelolannya dipercayakan kepada PT Hutama Karya dengan skema penugasan dari Pemerintah ini, bakal menjadi pintu pertama penghubung Pulau Sumatera dan Jawa.
Jalan tol ini juga merupakan bagian dari rangkaian jalan tol Trans Sumatera 2.048 km yang menghubungkan Bakauheni hingga Aceh di mana, sepanjang 666,5 km yang terdiri dari 8 Ruas Jalan Tol bakal menjadi Prioritas selama periode 5 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) 2014-2019. (dna/wdl)











































