Petani Kelapa Sulit Untung, Mendag: Karena Banyak Tengkulak

Petani Kelapa Sulit Untung, Mendag: Karena Banyak Tengkulak

Muhammad Idris - detikFinance
Senin, 23 Mei 2016 18:00 WIB
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag), Thomas Trikasih Lembong, menyebut meski jadi komoditas ekspor, tak lantas membuat banyak petani kelapa sejahtera. Kondisi ini disebabkan karena panjangnya rantai pasok dari petani hingga eksportir.

"Mirip-mirip dengan hasil pertanian yang lain, petani sangat kurang kebagian nilai ekonomi dari produksi ini. Kesan saya banyak tengkulak, rantai pasok yang panjang, kelembagaan lemah sehingga banyak lapis-lapis yang memperoleh rente," katanya Lembong di pertemuan Asia Pacific Coconut Community (APCC), di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (23/5/2016).

Menurutnya, pihaknya saat ini tengah mempelajari skema distribusi kelapa agar menguntungkan petani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita harus pelajari lagi agar bisa potong rantai pasok itu, sehingga yang bisa lebih sejahtera petani yang menghasilkan, jangan hanya pedagang-pedagang atau tengkulak di tengah," ujar Lembong.

Dia menuturkan, agar terlepas dari jerat tengkulak, salah satunya dengan mendekatkan petani kelapa dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Banyak tengkulak kan banyak ijon. Itu harus diganti dengan KUR contohnya. Balik lagi ke sinergitas kebijakan ekonomi seperti yang diluncurkan Presiden di Brebes lalu. Semua kalangan harus kerja sama berikan solusi terpadu," tutupnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads