Daging Beku Masuk ke Pasar Dihambat, Mentan: Saya Telepon Ahok

Daging Beku Masuk ke Pasar Dihambat, Mentan: Saya Telepon Ahok

Michael Agustinus - detikFinance
Kamis, 30 Jun 2016 12:17 WIB
Foto: Michael Agustinus-detikFinance
Jakarta - Operasi pasar daging sapi ternyata membuat pihak-pihak tertentu merasa gerah karena rezekinya berkurang. Pihak-pihak ini melakukan berbagai cara untuk menghambat daging sapi beku masuk ke pasar tradisional.

Daging beku untuk operasi pasar dijual dengan harga di bawah Rp 80.000/kg, sedangkan daging sapi segar harganya di atas Rp 100.000/kg. Demikian diungkapkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat blusukan ke Pasar Santa, Jakarta Selatan.

Untuk melawan 'penguasa pasar' yang menghalangi operasi pasar daging sapi ini, Amran sampai harus menelepon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, tengah malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amran meminta Ahok memerintahkan para kepala pasar membuka akses bagi daging beku. Berkat bantuan Ahok, daging beku akhirnya bisa menembus pasar-pasar tradisional di Jakarta.

"Kami berterima kasih pada Pak Gubernur Ahok, tadi malam kita koordinasi kepala pasarnya. Awalnya sulit tembus, tapi Alhamdulilah selesai. Luar biasa beliau, langsung tanggapi, beliau instruksikan harus masuk ke lapak," tutur Amran saat berkunjung ke Pasar Santa, Jakarta, Kamis (30/6/2016).

Dia menambahkan, selama ini banyak yang resisten dengan kehadiran daging beku. Dibentuk opini bahwa daging beku tidak sesuai selera masyarakat, tidak higienis, dan sebagainya.

"Awalnya dikatakan masyarakat tidak senang dengan daging frozen, ternyata ini laris. Setelah kita jual, 3 ton hanya 2 jam habis, 2 ton 1 jam habis. Artinya masyarakat senang," ucapnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Amran, telah memberikan arahan bahwa daging beku jangan hanya dijual di tenda-tenda saja, tapi harus masuk ke pasar tradisional agar mudah didapat masyarakat.

"Kami ingin lihat langsung bahwa ini (daging beku) sudah tembus masuk ke lapak karena ini arahan Presiden harus masuk ke lapak bukan jual di tenda-tenda saja, tapi masuk lapak dan solusi permanen, terus menerus," tukas dia. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads