Kementan Sebut Lonjakan Harga Bawang Karena 'THR' Pedagang

Kementan Sebut Lonjakan Harga Bawang Karena 'THR' Pedagang

Muhammad Idris - detikFinance
Jumat, 01 Jul 2016 14:00 WIB
Kementan Sebut Lonjakan Harga Bawang Karena THR Pedagang
Foto: Rois Jajeli
Jakarta - Lebaran tinggal menghitung jari. Sejumlah kebutuhan pangan mulai mengalami kenaikan, seperti yang terjadi pada komoditas bawang merah yang saat ini dijual di kisaran Rp 40.000/kg.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Spudnik Sujono menjamin, produksi bawang merah sampai sejauh ini masih mencukupi.

Kalau pun ada kenaikan, itu terjadi lantaran aksi ambil untung di tingkat pedagang, dalam istilah lainnya tunjangan hari raya (THR) pedagang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Suplai saya jamin sangat tercukupi. Yang perlu dipahami, harga tinggi bukan karena kurang suplai. Ini pedagang hanya manfaatkan momen, mumpung lagi mau Lebaran," ucap Spudnik di kantornya, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (1/7/2016).

"Harga di petani murah. Tapi sampai pedagang jadi sangat tinggi, harga udah sakarep dewek (semaunya sendiri). Ini mau Lebaran, uang-uang saya, terserah saya mau jual berapa," katanya lagi.

Menurut Spudnik, dari asumsi luasan dan manajemen tanam bawang merah yang dilakukan kementeriannya, produksi bawang merah pada Juni dan Juli 2016 masing-masing sebesar 126.000 ton dan 137.807 ton.

Sementara untuk kebutuhan nasional pada dua bulan tersebut masing-masing 89.615 ton dan 83.881 ton, atau dengan kata lain terjadi surplus. Kalkulasi tersebut sudah memperhitungkan peningkatan konsumsi pada saat Lebaran sebesar 10%.

"Produksi Juli anggaplah itu angka di proposal, tapi untuk Juni sudah angka realistis. Angka yang sudah kita kumpulkan dari lapangan. Sepanjang nggak ada OPT (organisme pengganggu tanaman) aman sampai bulan depan," ujar Spudnik. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads