Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Spudnik Sujono, mengungkapkan pihaknya tengah berupaya agar bawang asal Brebes tak terlalu dominan dan bisa digantikan dengan bawang merah dari daerah lain yang lebih murah.
"Bawang dari dataran tinggi seperti dari Garut lebih besar. Kalau dari Brebes bentuknya philip, lebih kecil tapi lebih mahal. Orang malas beli bawang Garut karena katanya bawangnya basah, banyak air," ucap Spudnik di kantornya, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (1/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bawang dari Garut kan banyak air, kasih tepung dulu sebelum digoreng. Hasilnya, sama enaknya dengan bawang Brebes. Memang kalau digoreng langsung enakan dari Brebes," katanya.
Dia berujar, pihaknya juga terus mendorong petani bawang merah di dataran tinggi seperti Bandung, Majalengka, Nganjuk, atau pun Garut menjual bawangnya langsung ke pasar induk.
"Saya minta ke teman-teman daerah dari Garut atau Nganjuk kirim langsung bawangnya ke pasar induk. Nah sama pedagang di pasar induk, kalau tahu bawangnya dari Garut dibiarkan di sana," pungkas Spudnik. (ang/ang)











































