Kenapa Sebagian Besar Daging Sapi Beku Rp 80.000/Kg Dijual di Jakarta?

Kenapa Sebagian Besar Daging Sapi Beku Rp 80.000/Kg Dijual di Jakarta?

Muhammad Idris - detikFinance
Sabtu, 02 Jul 2016 17:47 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin harga bahan kebutuhan pangan bisa jungkir balik saat Ramadhan, salah satunya yakni harga daging untuk bisa ditekan di bawah Rp 80.000/kg. Salah satunya dengan menggelar pasar murah di banyak lokasi oleh importir swasta dan BUMN.

Kendati demikian, titik-titik yang menjual daging sapi murah tersebut hampir seluruhnya berada di Jabodetabek, khususya wilayah Jakarta sendiri.

Menteri Pertanian (Mentan), Amran Sulaiman, menjelaskan pasar murah yang dilakukan lebih banyak di Ibukota, lantaran selama ini wilayah tersebut jadi pengkonsumsi daging impor paling banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahu nggak kalau 90% impor daging itu untuk Jabodetabek. Yang paling banyak impor adalah Jabodetabek, dan kebutuhan 70% daging sapi (nasional) ada di Jabodetabek juga," terang Amran di Pasar Mayestik, Jakarta, Sabtu (2/7/2016).

Selain konsumsi sapinya tak besar, lanjutnya, daerah lain di luar Jabodabek selama ini bisa memenuhi pasokan daging sapinya dari sapi lokal. Beberapa daerah, bahkan mengalami suplus produksi daging sapi seperti Sulawesi Selatan, Jawa Timur, NTT, dan NTB.

"Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan semuanya aman, swasembada, Jawa Timur juga. Itu semua dari sapi lokal, peternak lokal kan harus kita lindungi. Jadi karena kita lihat sudah swasembada jadi tenang," tandas Amran. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads