Penurunan harga ini terjadi karena terjadinya penurunan permintaan kelapa parut sebagai bahan campuran masakan setelah Lebaran. Sebelum Lebaran, kenaikan harga kelapa parut terjadi karena masyarakat ramai membutuhkankelapa parut sebagai bahan campuran masakan seperti opor ayam, gulai daging, hingga rendang.
"Harga kelapa sudah Rp 10.000 per butir, kemarin (sebelum Lebaran) Rp 15.000 per butir. Turun lagi karena sudah nggak banyak butuh," tutur Jefri, salah seorang penjual kelapa parut di Pasar Gondangdia kepada detikFinance, Jakarta Pusat, Minggu (10/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada kiriman lagi pasti bisa turun lagi. Nanti bisa normal lagi ke Rp 7.000-Rp 8.000 per butir," kata Jefri.
Penjualan kelapa parut sebagai bahan campuran makanan juga belum begitu banyak. Salah satu penyebabnya dikarenakan masih banyaknya warung makan yang tutup usai Lebaran.
"Yang beli sih masih sepi karena warteg kan belum pada buka," tutup Jefri. (drk/drk)











































