Pabrik minyak ini akan memiliki kapasitas 600.000 ton per tahun dengan nilai investasi mencapai Rp 558 miliar.
Pabrik tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 2.000 hektar. Pembangunan akan dimulai tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun yang menjadi kendala saat ini adalah akses jalan dari dan ke Pelabuhan Kuala Tanjung. Akses jalan masih terbilang minim. Selain itu, jaringan gas di wilayah tersebut masih belum terpasang.
"Justru memang ada masalah infrastruktur yang harus dibereskan, seperti aksesibilitinya ke Pelabuhan Kuala Tanjung dan masalah gas dan seterusnya-seterusnya," kata Elia.
Ekspansi bisnis PTPN III dilakukan karena kebutuhan akan minyak goreng dalam negeri masih terbilang belum mencukupi. Pihaknya juga membuka kesempatan kepada swasta untuk terlibat dalam pembangunan pabrik minyak goreng tersebut.
"Minyak goreng dasar pertimbangannya karena teknologinya masih terjangkau. Kalau lihat dari 600.000 ton, demand sudah hampir 1,4 juta ton per tahun. Kita tergantung masih buka opsi partnership, Unilever mau ikutan nggak," ujar Elia. (feb/feb)











































