"Sebetulnya hanya menghadapi sampai lebaran nanti (lebaran 2017)," kata dia ditemui di Kantornya, Jakarta, Selasa (13/9/2016).
Perum Bulog sendiri secara bertahap mulai memasukkan daging kerbau beku asal India sebanyak 9.500 ton. Hingga saat ini daging kerbau beku tersebut sudah masuk 1.800 ton di gudang Bulog dan sudah didistribusikan ke pasar-pasar sebanyak 850 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Darmin sendiri mengatakan, opsi penambahan kuota impor daging kerbau ini dimaksudkan untuk menambah variasi pilihan sumber protein di masyarakat sehingga tidak lagi tergantung pada sumber protein daging sapi yang harganya mahal.
"Bahwa kita melihatnya pada penyediaan protein, ya masyarakat punya pilihan ayam, telur, daging sapi, daging kerbau. Daging sapi juga murah karena impor dibuka dari negara lain. Tapi kalau sapi kita lebih banyak sapi bakalan dan indukan," tandas dia. (dna/hns)











































