Guna mempermudah fasilitas investasi tersebut, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggandeng Citi Indonesia, atau yang lebih dikenal dengan Citibank Indonesia dalam bidang promosi bersama dan memanfaatkan produk dan layanan jasa perbankan terkait dengan kegiatan penanaman modal.
Kepala BKPM, Thomas Lembong mengaku optimistis, adanya penandatanganan kerja sama dengan Citi Indonesia dapat memberikan manfaat serta memperkuat relasi antara pemerintah, regulator, dan investor, sehingga kemudian dapat mendorong pertumbuhan arus penanaman modal ke Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Citi Indonesia sendiri dipercaya memiliki kemampuan dalam meningkatkan konektivitas antara Indonesia, regulator, dan perusahaan multinasional, khususnya melalui pemanfaatan jaringan global.
Sebagai penasihat keuangan strategis, Citi akan menyediakan berbagai solusi bagi para investor, terkait peningkatan modal, ekuitas dan debt capital market, investasi perbankan, pasar nilai tukar mata uang, manajemen kas terintegrasi dan solusi perdagangan, yang didukung melalui platform teknologi kelas dunia.
Head of Global Subsidiaries Group Citi Indonesia, Riko Tasmaya menyatakan dalam sambutannya, Indonesia menjadi negara yang paling baik saat ini untuk berinvestasi. Dengan berbagai kemudahan yang tengah dan telah dilakukan oleh pemerintah, dipercaya dengan dilakukannya kerjasama ini, diharapkan Citi dapat mendukung peraturan pemerintah, dengan memberikan sosialisasi dan diskusi kepada klien, serta membantu para investor untuk mendapatkan mitra terbaiknya.
"Sebagai advisor dan mitra strategis perbankan yang kredibel di lebih dari 100 negara, kami berharap kerja sama ini dapat meningkatkan investasi asing langsung ke Indonesia, sehingga membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik lagi," tandasnya.
Sebagai informasi, realisasi investasi periode Januari hingga Juli yang dicatat oleh BKPM naik sebanyak 14,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). Penanaman Modal Asing (PMA) sendiri berkontribusi sebesar Rp 195,5 triliun, naik 12,3% dari periode yang sama tahun 2015 (yoy).
Jika dirunut berdasarkan lima negara terbesar, realisasi PMA tersebut berasal dari Singapura sebesar US$ 4,9 miliar, Jepang sebesar US$ 2,9 miliar, Hongkong US$ 1,1 miliar, Tiongkok US$ 1 miliar, dan Belanda US$ 0,63 miliar. (hns/hns)











































