Direktur Jenderal Bina Marga, Arie Setiadi, mengatakan pergeseran jembatan terjadi karena adanya pergeseran permukaan tanah yang menjadi pijakan fondasi di bawahnya. Pergeseran tanah terjadi akibat curah hujan yang terjadi.
"Itu karena curah hujan yang menyebabkan tanah menjadi lembek," kata Arie Setiadi dalam paparannya di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (23/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terjadi pergeseran pada pilar kedua yang sudah melebihi batas izin yang disyaratkan. Namun demikian, vibrasi jembatan (getaran jembatan) masih dalam ambang batas aman," sambung Arie.
Jembatan Cisomang terbentang di ruas jalan tol Purbaleunyi (Purwakarta-Bandung-Cileunyi) tepatnya di KM 100+700.
Jalan Tol Purbaleunyi menghubungkan Purwakarta dan Cileunyi dengan panjang mencapai 88 kilometer. Jalan tol ini melintasi Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, Kota dan Kabupaten Bandung. (dna/hns)











































