Jalan Tol Trans Sumatera Bakauheni-Terbanggi Besar yang berada di Provinsi Lampung membentang sepanjang 140 kilometer (km). Jalan tol tersebut dibangun tepat di luar Pelabuhan Bakauheni. Kini, proyek senilai sekitar Rp 12 triliun tersebut masih terus dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero) Tbk.
Jalan tol tersebut terintegrasi langsung dengan Pelabuhan Bakauheni. Masyarakat yang datang ke Lampung menggunakan kapal laut, begitu turun dan keluar pelabuhan, bisa langsung masuk menyusuri jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemimpin Proyek Ruas Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Paket 1 Dan 2, Slamet Sudrajat, menjelaskan jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar memang disediakan agar bisa langsung terhubung ke Pelabuhan Bakauheni, supaya bisa langsung menjadi alternatif pilihan pengemudi yang keluar dari pelabuhan.
"Supaya bisa lebih betul-betul bermanfaat bagi masyarakat pengguna jasa. Jadi begitu keluar dari Pelabuhan Bakauheni, dari kapal, itu bisa langsung masuk tol atau lewat jalan nasional. Jadi sebagai alternatif pilihan, masyarakat bisa masuk tol atau jalan nasional," ungkap Slamet kepada detikFinance di proyek jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Lampung, Rabu (1/3/2017).
Posisi jalan tol ini sendiri berada di sisi kiri dan lebih tinggi dari jalan nasional yang ada. Setelah melalui beberapa kilometer, jalan tol lalu beralih melewati atas jalan nasional dan pindah ke sisi kanan.
Di sana, tepatnya pada pengerjaan paket I dari gerbang tol Bakauheni hingga Sidomulyo sepanjang 39 km, jalan tol akan berada di tengah-tengah perbukitan hijau.
"Jadi pemandangannya memang bervariasi, dari daerah Bakauheni, paket satu itu daerahnya bisa dikatakan berbukit. Semakin ke sini, semakin mendatar, terus sampai di Terbaggi Besar itu flat area," ungkap Slamet.
Foto: Dikhy Sasra |
Slamet mengatakan, pembangunan jalan tol yang ditargetkan rampung pada bulan Juni 2018 itu dilengkapi beberapa pintu tol pada setiap simpang susunnya yang berjumlah 9 interchange, dengan tariff Rp 800/km.
"Di gate pelabuhan Bakauheni, lalu di Kalianda-SIdomulyo, Sidomulyo-Lematang, Lematang-Kotabaru, Kotabaru-Beranti, Beranti-Metro, Metro-Gunung Sugih, Gunung Sugih-Terbanggi Besar. Tarifnya Rp 800 per km," tutur Slamet. (dna/ang)












































Foto: Dikhy Sasra