Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengakui target tersebut memang cukup besar dan terlihat ambisius. Namun target tersebut berpotensi tercapai jika melihat catatan komitmen investasi yang telah masuk ke BPKM.
"Memang kelihatannya sangat ambisius. Tapi ada komitmen investasi," tuturnya di Gedung BKPM, Jakarta, Selasa (18/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu belum terealisasikan. Kalau itu direalisasikan setengahnya saja sudah mencapai target. Cuma pertanyaannya bagaiman komitmen itu bisa jadi realisasi investasi," imbuhnya.
Untuk mendorong realisasi investasi BKPM telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mempermudah perizinan, begitu juga pemerintah dengan sederet paket kebijakan ekonominya. Namun menurut Azhar selian itu para investor baik Penanam Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga terkadang terkendala modal.
Oleh karena itu, hari ini BKPM juga telah melakukan penandatangan kerjasama dengan China Export and Credit Insurance Corporation (Sinosure). Kerjasama tersebut dalam rangka mempromosikan peluang investasi di Indonesia khususnya kepada dunia usaha China.
Sinosure merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Cina yang bergerak dibidang pemberian asuransi dan pinjaman untuk investasi. Sehingga mereka memiliki data nasabah potensial yang bisa dijaring oleh BKPM masuk ke Indonesia.
"Kami akan terus bekerjasama dengan mitra strategis seperti Sinosure untuk mencari investor potensial sekaligus memberikan bantuan pendanaan. Karena banyak proyek yang mau direalisasikan tapi susah cari pinjaman. Nah ini kita kerjasama dengan hulu," pungkasnya. (dna/dna)