Prosesi pemasangan disaksikan langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Secara konstruksi, proyek ini dibagi dalam 4 bentang jalan layang, yakni Bentang Plaza Semanggi, Bentang Polda Metro Jaya, Bentang Hotel Sultan dan Bentang Wisma Mulia atau BRI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila dilihat dari atas, proyek ini terdiri dari dua lintasan berbentuk setengah lingkaran yang bila digabungkan maka dua lintasan ini seolah-olah membentuk satu lingkaran penuh.
Mau tonton video terbaru dan asyik lainnya?
Lintasan pertama memiliki panjang 796 m, menghubungkan Jalan Gatot Soebroto di sisi markas Polda Metro Jaya dengan Jalan Raya Jendral Sudirman arah Bundaran HI.
Dengan demikian, pengguna jalan dari arah slipi yang melintas Jalan Gatot Soebroto, memiliki alternatif untuk masuk ke Jalan Jendral Sudirman arah Bundaran HI, dari semula hanya melewati simpang susun di dekat Hotel Sultan, juga bisa melewati simpang susun baru yang masuk dari sisi Markas Polda Metro Jaya.
Lintasan kedua memiliki panjang 826 m, menghubungkan Jalan Gatot Soebroto di sisi Wisma Mulia dengan Jalan Raya Jendral Sudirman arah Bundaran Senayan.
Dengan demikian, pengguna jalan dari arah cawang yang melintas Jalan Gatot Soebroto, memiliki alternatif untuk masuk ke Jalan Jendral Sudirman arah Bundaran Senayan, dari semula hanya melewati simpang susun di dekat Plaza Semanggi, juga bisa melewati simpang susun baru yang masuk dari sisi Wisma Mulia.
Adanya jalan layang yang diprediksi beroperasi penuh pada 17 Agustus ini diharapkan dapat mengurai macet yang kerap terjadi. Jalan layang itu akan memiliki bentang melengkung terpanjang mencapai 80 meter melintas di atas jalan tol Dalam Kota dan menjadi jalan layang melengkung terpanjang pertama di Indonesia. (dna/ang)











































