Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, jumlah turis yang melancong ke Indonesia pada Juli 2017 sebanyak 1,35 juta. Jika dibandingkan bulan Juni tahun ini tumbuh 21,57%.
"Juli 2017 jumlah wisman 1,35 juta, kalau dibandingkan Juni 1,1 juta, sekarang naik 1,35 juta, ada kenaikan 21,57% MtM," kata Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (4/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari total 1,35 juta kunjungan turis ini, 15,88% atau sebanyak 214.573 kunjungan berasal dari China, kedua ditempati Australia sebanyak 122.866 kunjungan atau 8,71%, ketiga Singapura sebanyak 109.219 kunjungan atau 8,08%, keempat Malaysia sebanyak 94.402 kunjungan atau 6,99%, dan kelima Jepang sebanyak 48.792 kunjungan atau 3,61%.
"Masih sama pertama di duduki Tiongkok, kedua Australia dan ketiga Singapura, ke depan kita harus gencar mempromosikan pariwisata lagi," ungkap dia.
Dia menyebutkan, dari 1,35 juta turis yang berkunjung ke Indonesia memberikan dampak peningkatan jumlah penumpang di 3 bandara, yang pertama Adi Sucipto, kedua Adi Sumarmo, dan ketiga Soekarno Hatta.
"Ini karena ada beberapa event, misalnya di Borobudur Internasional Festival, lalu ada konferensi internasional, jelas dia.
Dari 1,35 juta kunjungan, yang melalui 19 pintu utama sebanyak 1,14 juta kunjungan dan yang berkunjung di luar 19 pintu utama sebanyak 208,99 ribu kunjungan.
"Mayoritasnya 85% datang lewat 19 pintu utama yang bisa dibaginya wisman regular dan khusus (lansia,) di luar 19 pintu bisa dipilah lewat PLBN, dan lainnya," ungkap dia.
Dari total 1,35 juta kunjungan turis ini juga meningkatkan tingkat penghunian kamar (TPK) yang sampai Juli tahun ini rata-rata mencapai 57,52% atau naik 3,75 poin dibandingkan TPK juli 2016 yang sebesar 53,77%, demikian juga dibandingkan TPK Juni 2017 yang tercatat 51,02%.
"Jadi TPK naik ini karena masih pengaruh Idul Fitri dan liburan sekolah," tukas dia. (mkj/mkj)











































