Ekonom Bank Dunia untuk Social Protection and Jobs Global Practice, Mauro Testaverde mengatakan, Indonesia seharusnya dapat meningkatkan koordinasi antar instansi terkait dan merampingkan prosedur.
"Salah satu hambatan besar bagi pekerja migran untuk mendapatkan pekerjaan adalah hambatan birokrasi yang sangat rumit. Ada lebih dari 10 langkah yang harus dilakukan. Untuk kasus Indonesia bahkan mereka tidak memiliki dokumen dari Indonesia sendiri (pekerja gelap). Jadi masalahnya bukan negara penerimanya," tuturnya melalui video conference di Gedung BEI, Jakarta, Senin (9/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada beberapa prosedur yang dilakukan oleh pekerja migran dari Indonesia dan ada beberapa instansi yang memiliki duplikasi peran," tambahnya.
Ribet dan rumitnya prosedur serta biaya yang tinggi membuat keakuratan atas data pekerja migran dari Indonesia tidak akurat. Dengan kata lain banyak pekerja migran Indonesia tidak terdata dengan baik.
"Kebijakan perlu mengkaji ulang biaya migrasi yang biasanya dari rekrut agensi. Biaya yang tinggi dan rumitnya proses itu yang menghambat pekerja migran membuat sulit untuk dapat mendokumentasi data dengan benar," tukasnya. (mkj/mkj)











































