Citilink Gandeng JD.ID Jual Produk di Atas Pesawat

Citilink Gandeng JD.ID Jual Produk di Atas Pesawat

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 22 Feb 2018 17:59 WIB
Foto: ari saputra
Jakarta - Citilink Indonesia meluncurkan layanan berbelanja di atas pesawat yang bernama Citilink Store. Maskapai bertarif rendah (low cost carrier/LCC) ini menggandeng JD.ID dan Aerofood ACS.

Lewat pelayanan tersebut, anak usaha dari PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ini akan menyediakan kenyamanan berbelanja merchandise baik di atas pesawat maupun secara online.

"Ini inovasi yang baru di mana penumpang bisa menikmati berbelanja dan merasa nyaman dalam berbelanja di mana pun," kata Vice President Cargo and Ancillary Revenue Citilink Indonesia Benny Rustanto di Penang Bistro, Jakarta, Kamis (22/2/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benny mengatakan, pihaknya sengaja memilih JD.ID lantaran e-Commerce itu bukan merupakan marketplace. Sehingga produk-produk yang dijual didatangkan langsung dari distributor resminya.

"JD.ID itu e-Commerce yang produknya dijamin keasliannya. Itu sangat penting bagi pembeli," tambahnya.

Foto: ari saputra

Untuk pembelian merchandise lewat Citilink Store bisa dilakukan melalui website resmi www.citilink.co.id maupun dari laman JD.ID. Pembelian bisa dilakukan sebelum maupun sesudah melakukan penerbangan melalui website maupun aplikasi Citilink Store.

Sementara ketika di dalam pesawat akan disediakan katalog yang juga berisi produk-produk dagangan dari JD.ID. Di Citilink Store ini, JD.ID akan menyediakan katalog produk lebih dari 1.000 SKU yang terdiri dari produk kecantikan, aksesoris perjalanan, audio, mainan dan exclusive merchandise Citilink.

Produk-produk yang dibeli bisa diantar langsung di kursi penumpang, di ruang tunggu bandara hingga alamat tertentu. Untuk biaya pengirimannya digratiskan hingga Maret 2018.

Citilink menargetkan penjualan dari Citilink Store bisa menarik 25% dari jumlah penumpang setiap harinya. Layanan ini juga diharapkan mampu mendukung target penjualan di dalam pesawat Citilink yang ditetapkan mencapai Rp 10 miliar per bulannya. (ara/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads