Jokowi Siapkan Rp 2.439,7 T untuk Belanja Tahun Depan

Jokowi Siapkan Rp 2.439,7 T untuk Belanja Tahun Depan

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 17 Agu 2018 10:35 WIB
Jokowi Siapkan Rp 2.439,7 T untuk Belanja Tahun Depan
Foto: Agus Suparto/Fotografer Istana Kepresidenan
Jakarta - Pemerintah telah mengumumkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 sebesar Rp 2.439,7 triliun.

Jumlah RAPBN tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun ini sebesar Rp 2.220,7 triliun.

Angka-angka ini disampaikan pada rapat RAPBN dan nota keuangnnya di Gedung DPR/MPR. Berikut rincian belanja negara tahun depan.

Untuk Pacu Perekonomian

Foto: Agung Pambudhy
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan jumlah anggaran Rp 2.439,7 triliun ditujukan untuk memacu perekonomian agar tercipta kesejahteraan untuk masyarakat.

"Kualitas belanja negara akan semakin ditingkatkan dan fokus untuk memacu perekonomian dan menciptakan kesejahteraan rakyat yang makin merata dan adil," kata Jokowi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Belanja negara tersebut meliputi, belanja pemerintah pusat Rp 1.603,7 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 832 triliun.

Sementara itu pendapatan negara ditargetkan Rp 2.142,5 triliun, naik dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 1.893,7 triliun.

"Jumlah tersebut 10% lebih tinggi dari perkiraan realisasi belanja negara di tahun 2018 atau meningkat 37,3% jika dibandingkan dengan belanja negara di tahun 2014, sebesar Rp 1.777,2 triliun," kata Jokowi.

Rinciannya adalah pendapatan dari pajak sebesar Rp 1.781 triliun, kemudian Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 361 triliun, dan hibah Rp 400 miliar.

Atas postur tersebut, maka defisit pada tahun depan diarahkan untuk semakin menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Defisit pada 2019 diproyeksi 1,84% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau Rp 297,2 triliun.

Belanja Infrastruktur

Foto: Pradita Utama
Pemerintahan Presiden Jokowi memang gencar membangun infrastruktur. Tahun depan anggaran untuk infrastruktur dialokasikan sebesar Rp 420 triliun.

Anggaran belanja infrastruktur 2019 ini naik tipis dibandingkan pada 2018 yang sebesar Rp 410 triliun, namun bila dibandingkan 2014 lalu, belanja infrastruktur tahun depan melonjak hampir 400%.

"Alokasi anggaran infrastruktur di tahun 2014 yang hanya sekitar Rp 154,7 triliun dan ditingkatkan menjadi Rp 256,1 triliun di awal Kabinet Kerja pada tahun 2015, dalam RAPBN 2019 diupayakan naik mencapai Rp 420,5 triliun," kata Jokowi dalam Nota Keuangan di DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Jokowi menjelaskan, pembangunan infrastruktur ini diperlukan untuk meningkatkan konektivitas Indonesia. Dengan begitu, maka Indonesia bakal lebih berdaya saing.

"Pembangunan infrastruktur ini memperkuat konektivitas, menyambungkan berbagai potensi ekonomi di seluruh Indonesia, memeratakan pembangunan, menumbuhkan kegiatan ekonomi baru, serta meningkatkan distribusi barang dan jasa," jelasnya.

Lebih dari itu, Jokowi mengatakan pembangunan infrastruktur yang digenjot pemerintah ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Baik mengurangi tingkat kemiskinan, hingga mengurangi tingkat pengangguran.

"Hasil akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengurangan kemiskinan dan pengangguran, serta pengurangan ketimpangan," tuturnya.

Bangun Ratusan Km Jalan Tol

Foto: Dok
Jokowi mengatakan pada 2019 mendatang, pemerintah akan membangun berbagai infrastruktur dalam bentuk jalan, bendungan, hingga jaringan irigasi.

"Dengan menggunakan dana APBN sebagai katalis, Pemerintah berencana membangun 667 kilometer ruas jalan nasional baru, 905 kilometer jalan tol, 48 unit bendungan, dan 162 ribu hektare jaringan irigasi," kata Jokowi di DPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Jokowi mengatakan pemerintah akan melakukan berbagai terobosan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di dalam negeri, salah satu caranya dengan menggandeng pihak swasta.

"Kita akan melakukan berbagai terobosan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Tanah Air, melalui skema pembiayaan pembangunan infrastruktur di luar APBN dengan melibatkan pihak swasta," katanya.

Walau begitu, Jokowi mengatakan pemerintah juga akan berhati-hati dalam menjaga pembiayaan untuk mengurangi risiko dalam membangun infrastruktur.

"Dalam situasi global yang bergejolak, pemerintah akan berhati-hati menjaga pembiayaan infrastruktur agar risiko tetap terjaga dan berkelanjutan," tuturnya.

Bangun Infrastruktur, Bangun Peradaban

Foto: Mustiana Lestari
Jokowi menjelaskan pembangunan dilakukan untuk memajukan Indonesia. Karena itu pembangunan infrastruktur juga harus diimbangi dengan pembangunan karakter untuk membangun peradaban. Jokowi mengungkapkan untuk membangun bangsa dibutuhkan mental dan karakter.

"Satu hal yang tidak boleh kita lupakan dalam membangun mental dan karakter bangsa," kata Jokowi dalam Pidato Kenegaraan Sidang Bersama di Gedung MPR, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Dia menjelaskan, selama ini banyak kalangan yang salah mengartikan terkait pembangunan. Hanya sebatas pembangunan fisik seperti pembangunan jalan tol, bandara, MRT dan LRT.

"Padahal sesungguhnya kita sedang membangun peradaban, membangun konektivitas budaya, membangun infrastruktur budaya baru," ujarnya.

Kemudian untuk pembangunan infrastruktur fisik harus dilihat sebagai cara untuk mempersatukan Indonesia, mempercepat konektivitas budaya yang bisa mempertemukan berbagai budaya yang berbeda di seluruh Nusantara.

"Orang Aceh bisa mudah terhubung dengan orang Papua, orang Rote bisa terhubung dengan saudara-saudara kita di Miangas, sehingga bisa semakin merasakan bahwa kita satu bangsa, satu tanah air," kata dia.

Halaman 2 dari 5
(kil/fdl)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads