Datangkan 5 Juta Wisatawan
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memprediksi museum ini nantinya bisa menarik kurang lebih 5 juta pengunjung setiap tahunnya.
"Kita perkirakan sekitar 5 juta orang yang akan datang. Mal aja dikunjungi 5 juta per tahun, masa museum Rasulullah kurang dari 5 juta. Jadi pasti bisa 5 juta per tahun," ujar Jusuf Kalla dalam acara Groundbreaking Museum Internasional Sejarah Nabi dan Peradaban Islam di Ancol, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Di samping itu, dengan dibangunnya museum seluas 6 hektar ini diyakini dapat membuka lebih banyak lapangan kerja. Untuk itu, setiap pihak terkait dalam proyek ini dihimbau untuk dapat mempersiapkan pelatihan yang matang untuk tenaga kerja yang hendak ditarik tersebut.
"Ini masih banyak membutuhkan banyak hal, bukan hanya pembukaan, dibutuhkan pelatihan, dibutuhkan tenaga, pengawas, teknisi, itulah yang perlu kita rekrut dan latih dalam waktu dekat, jadi bersamaan bangunan dibangun, juga latih orang, juga dilatih sejarah islam," tambahnya.
Di samping itu, Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa museum yang akan dibangun pada lahan seluas 6 hektar (ha) di pantai Ancol ini memiliki perbedaan dengan tuan rumah asalnya di Arab Saudi. Museum di Indonesia nantinya wajib mengedukasi sejarah masuknya Islam di Indonesia dan peradaban Islam di Indonesia.
"Di samping tadi untuk sejarah Rasulullah, juga peradabannya, sejarah masuknya Islam ke Indonesia dan peradaban Islam di Indonesia itu menjadi syarat yang diberikan, boleh (ada museum) asal juga di dalam museum itu menggambarkan sejarah Islam di Indonesia," paparnya.
Menurut Jusuf Kalla, urgensi hadirnya museum ini di Indonesia ialah sebagai ranah edukasi. Selain itu, Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk Islam terbesar di dunia yang setiap tahun merayakan Maulid Nabi dan Isra' Mi'raj sebagai bagian dari dari hari raya keagamaan.
"Kita di sini penduduk Islam terbesar yang memiliki tradisi untuk merayakan Maulid dan Isra' Mi'raj, tidak banyak negara yang hari rayanya merayakan Maulid dan Isra' Mi'raj. Sehingga, selalu ribuan ceramah, juga upacara, disamping itu juga melihat secara visual karena dengan visual jauh lebih paham 3 kali lipat kecepatan visual dibanding dengan ceramah," pungkasnya.
Simak Video "Video: Kemenpar Catat Kunjungan Wisman dan Wisnus Naik di Mei 2025"
[Gambas:Video 20detik]
(dna/dna)