Ekonomi Indonesia dihantui resesi. Jika kuartal III-2020 pertumbuhan ekonomi minus lagi maka Indonesia resmi resesi. Sebab kuartal II-2020 sudah dipastikan ekonomi minus.
Presiden Jokowi sadar akan hal itu. Oleh karena itu dia mendorong percepatan belanja pemerintah demi memancing pergerakan perekonomian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya mendorong, Jokowi juga akan memantau setiap hari anggaran setiap kementerian dan lembaga. Sebab kuartal ketiga tahun ini akan menjadi kunci bagi upaya pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi.
"Saya sekarang ini melihat belanja kementerian itu harian. Naiknya berapa persen. Harian, saya lihat betul sekarang. Karena memang kuncinya di kuartal ketiga ini. Begitu kuartal ketiga bisa mengungkit ke plus (pertumbuhan ekonomi), ya sudah kuartal keempat lebih mudah, tahun depan Insyaallah juga akan lebih mudah," ujarnya.
Menurutnya, belanja pemerintah menjadi penggerak utama bagi perekonomian di tengah pandemi saat ini. Maka dari itu, Jokowi meminta agar regulasi yang berkaitan dengan belanja pemerintah tersebut dapat lebih disederhanakan sesuai dengan kebutuhan di masa yang membutuhkan upaya luar biasa ini.
"Saya minta semuanya dipercepat, terutama yang anggarannya besar-besar. Ini Kemendikbud ada Rp 70,7 triliun, Kemensos Rp 104,4 triliun, Kemenhan Rp 117,9 triliun, Polri Rp 92,6 triliun, Kementerian Perhubungan Rp32,7 triliun," kata Presiden.
Lebih jauh, Kepala Negara meminta jajarannya untuk bekerja berdasarkan konteks krisis dan tidak seperti dalam keadaan normal biasa. Selain itu, pembelanjaan pemerintah juga harus mengutamakan produk-produk yang ada di dalam negeri.
Simak Video " Video DPR Paripurna soal Pertanggungjawaban APBN, 128 Anggota Absen"
[Gambas:Video 20detik]
(das/ara)