Trump atau Biden yang Menang Pilpres AS, Apa Dampaknya Buat RI?

Trump atau Biden yang Menang Pilpres AS, Apa Dampaknya Buat RI?

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 04 Nov 2020 08:14 WIB
Joe Biden dan Donald Trump (AP Photo)
Foto: Joe Biden dan Donald Trump (AP Photo)

Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai pemerintah Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang dari proses transisi kepemimpinan di Amerika Serikat (AS) untuk perekonomian nasional.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan kebijakan kedua calon presiden AS yaitu Donald Trump dan Joe Biden memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap perekonomian nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga kita yang perlu terus menerus lebih fleksibel menyesuaikan diri, baik melalui daya tarik iklim usaha dan investasi dalam negeri maupun lobi, agar benefit dari kebijakan Presiden AS tetap ada di pihak Indonesia," kata Shinta.

Baru-baru ini, pemerintahan AS telah memberikan kembali fasilitas bebas bea masuk atau Generalized System of Preferences (GSP) untuk produk-produk dari Indonesia. Pemerintah AS dan Indonesia pun akan membahas kesepakatan perdagangan secara terbatas atau Limited Trade Deal (LTD).

ADVERTISEMENT

Menurut Shinta, kesepakatan mengenai LTD akan lebih mudah didapat pemerintah Indonesia ketika Trump kembali terpilih. Namun, kesepakatan tersebut lebih lama tercipta jika Biden yang memenangkan pilpres AS.

Menurut Shinta, kebijakan perdagangan yang diusung oleh Trump dan Biden secara tidak langsung memiliki kesamaan. Biden, dikatakan Shinta tidak sepenuhnya pro dengan free trade namun mengupayakan keseimbangan antara proteksi pasar AS dari serangan impor khususnya dari China.

Lebih lanjut Shinta mengungkapkan, Biden juga tidak serta merta menghentikan perang dagang antara AS dengan China jika terpilih sebagai presiden AS.

"Jadi, pada prinsipnya kebijakan Biden akan relatif sama dengan Trump bila dia menang. Hanya saja konsep yang diusung Biden lebih terstruktur bukan sporadis seperti Trump," katanya.

Dia mengatakan, dampak terhadap perekonomian Indonesia dari pilpres AS pun tidak signifikan. Terlebih lagi Indonesia bukan mitra dagang utama negeri Paman Sam. Namun Indonesia memiliki potensi besar bagi perdagangan AS.

"Siapapun presiden AS, mereka akan punya kebijakan yang akan disesuaikan dengan agenda besar perdagangan dari presidennya. Karena itu, kemungkinan besar relasi dagang Indonesia-AS akan relatif stabil," ungkap dia.


(hek/ara)

Hide Ads