Sementara untuk masyarakat menengah ke bawah, menurut Sri Mulyani konsumsi rumah tangganya sudah membaik. Salah satu penyebabnya peran stimulus fiskal dalam penanganan pandemi COVID-19 dan program pemulihan ekonomi nasional. Selain itu penyerapan belanja anggaran pemerintah yang didorong lebih cepat dipercaya membantu menggerakkan roda ekonomi.
"Angka pertumbuhan 9,8% dari konsumsi pemerintah meningkat sangat tajam apabila dibandingkan triwulan 2 yang mengalami negatif -6,9%. Jadi meningkatnya dari -6,9% menjadi tumbuh positif 9,8% atau turning poinnya melebihi 17% sendiri," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsumsi rumah tangga menurutnya menunjukkan tren positif meskipun masih terkontraksi. Pada kuartal III-2020 konsumsi rumah tangga -4,0%, angka itu masih lebih baik dibandingkan kuartal II-2020 -5,5%.
(das/fdl)