Joshua Bisa Beli Emas 26 Kg dari Jual Meteor, Segini Untungnya

Joshua Bisa Beli Emas 26 Kg dari Jual Meteor, Segini Untungnya

Soraya Novika - detikFinance
Kamis, 19 Nov 2020 17:44 WIB
Kisah Josua Hutagalung, penemu batu meteor asal Sumatera Utara: Saya jual Rp200 juta, ternyata harganya Rp26 miliar
Foto: BBC Magazine

Berdasarkan catatan detikcom, pada perdagangan New York 10 tahun lalu, tepatnya 16 Februari 2010, harga emas global di pasar spot saat itu adalah US$ 1.118,80 per troy ounce. Dalam setiap troy ounce sama dengan 31,103 gram emas. Sehingga, harga emas pada Februari 2010 per yaitu US$ 35,97 per gram atau Rp 335.869,87/gram.

Harga tersebut menggunakan asumsi kurs pada 16 Februari 2010 yaitu Rp 9.337,5. Jika detikers memiliki 1 gram emas yang dibeli pada Februari 2010, maka nilainya sekarang sudah meningkat sekitar 153,37%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, jika dijual dengan asumsi buyback Antam harga Rp 776.000/gram, maka detikers meraup untung 131%.

Nah, bila lonjakan untung yang sama berlaku pada 10 tahun yang akan datang. Maka, Joshua bisa untung hingga Rp 34,06 miliar atau uangnya bakal bertambah menjadi Rp 60,06 miliar di 10 tahun yang akan datang.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, Joshua pertama kali menemukan batu meteor itu secara tidak sengaja. Pemilik usaha peti mati ini mengungkapkan awalnya ia mendengar suara riuh di langit saat ia berada di belakang rumahnya. Tidak berselang lama, dentuman keras pun terdengar tepat di samping rumahnya. Saat dicek, atap rumahnya antara ruang tengah dan dapur sudah bolong.

Setelah dicek, dia mendapati tanah di rumahnya sudah berlubang sedalam lebih-kurang 15 sentimeter atau seukuran sejengkal orang dewasa. Tanah sekitar lubang itu, menurutnya, juga tampak mengering.

Kejadian itu terjadi pada Sabtu, 1 Agustus 2020 lalu. Tak lama setelah itu, tepatnya pada 17 Agustus 2020, baru itu akhirnya ia jual ke seorang kolektor asal Amerika Serikat. Namun, menurutnya, ia tak menjual batu itu seharga Rp 26 miliar seperti yang diberitakan media Inggris melainkan hanya senilai Rp 200 juta.


(eds/eds)

Hide Ads