United Nations World Travel Organization (UNWTO) atau Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memproyeksi muslim akan mendominasi dunia, atau menjadi sekitar dua per tiga dari total populasi. Untuk itu, bisnis yang mengantongi sertifikat halal memiliki peluang besar untuk tumbuh.
Group Executive Chairman FT Consulting John Ong mengatakan, para pebisnis baik dari sektor makanan dan minuman, dan lainnya seperti kosmetik, obat, bahkan jasa keuangan harus berlomba-lomba memperoleh sertifikat halal mulai sekarang.
"Pada tahun 2060 populasi dunia akan didominasi muslim. Jadi pertanyaannya, apakah Anda yakin untuk bisa mempertahankan bisnis, atau memilih tidak terjun dalam bisnis halal untuk melayani populasi dominan di dunia dalam hal ini muslim?" kata John dalam virtual event Reimagine: Halal in Asia 2020yang bertema Asia's Golden Age: 2021 and Beyond for Halal Ecosystem, Kamis (3/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya di bisnis makanan, menurutnya bagi pengusaha hotel atau jenis akomodasi lainnya juga sangat penting memiliki konsep muslim friendly, terutama untuk menggaet para wisatawan muslim.
Terlebih pada sektor pariwisata, UNWTO mencatat wisatawan muslim dunia menghabiskan US$ 194 miliar atau sekitar Rp 2.757 triliun untuk berwisata lintas negara selama 2019.
"Jadi saya mengatakan, ini adalah tren yang akan semakin kuat, megatren. Misalnya hotel, memang tak harus bersertifikat halal, tapi setidaknya dia muslim travel friendly," ujar John.
Berlanjut ke halaman berikutnya.