Deretan Penyebab Dolar AS Melemah

Deretan Penyebab Dolar AS Melemah

Soraya Novika - detikFinance
Senin, 07 Des 2020 10:07 WIB
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini masih berada di level Rp 14.100. Dolar AS sempat tersungkur dari level Rp 14.500an hingga ke Rp 14.119 pada Sabtu pekan lalu.
Foto: Agung Pambudhy

Dampak Positif Pelemahan Dolar AS

Kepala Strategi Mata Uang Eropa di TD Securities, Ned Rumpeltin mengatakan dolar yang terdepresiasi tidak selalu berarti buruk. Faktanya, dolar yang melemah, sambungnya, bisa menjadi keuntungan bagi pemulihan ekonomi.

Ketika greenback melemah, hal itu bisa membantu meningkatkan permintaan ekspor AS. Hal ini juga meringankan kondisi keuangan, membantu pasar negara berkembang yang memegang utang dalam mata uang dolar, dan meningkatkan permintaan komoditas, karena produk seperti minyak mentah relatif lebih murah untuk pembeli asing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Efek lain dari pelemahan dolar, bisa membuat mata uang lain seperti euro dengan cepat menguat karena penurunan dolar. Namun, hal itu perlu dipantau oleh bank sentral sebagai potensi sumber ketidakstabilan.

Buktinya, sejak April lalu, mata uang euro sudah naik sekitar 10% terhadap dolar AS. Deutsche Bank memperkirakan euro akan naik dari US$ 1,21 menjadi US$ 1,30 pada akhir 2021 mendatang.


(zlf/zlf)

Hide Ads