Pemerintah Gelontorkan Rp 637 M untuk Pengadaan Vaksin COVID-19

Pemerintah Gelontorkan Rp 637 M untuk Pengadaan Vaksin COVID-19

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 07 Des 2020 10:56 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara (kanan) mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/8/2020). Raker tersebut membahas Laporan Keuangan Kementerian Keuangan pada APBN 2019. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.
Foto: ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah menggelontorkan dana sebanyak Rp 637,3 miliar untuk pengadaan vaksin COVID-19 hingga bulan Desember.

Sri Mulyani menjelaskan Kemenkes membeli vaksin dari dua perusahaan yang pertama vaksin dari Sinovac sebanyak 3 juta dosis. Vaksin jenis ini sudah sampai di Indonesia semalam sebanyak 1,2 juta dosis.

Kemudian, Sri Mulyani mengatakan Kemenkes juga mengadakan vaksin sebanyak 100 ribu dosis dari Cansino.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari sisi implementasinya, beberapa yang saya sampaikan untuk 2020, Kemenkes telah membelanjakan Rp 637,3 miliar untuk pengadaan vaksin COVID-19. Yaitu untuk 3 juta dosis dari Sinovac dan 100 ribu dosis dari Cansino," papar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Senin (7/12/2020).

Sri Mulyani juga menjelaskan pemerintah pun sudah mengeluarkan dana untuk menyiapkan fasilitas pendukung vaksin COVID-19, mulai dari jarum suntik hingga safety box untuk vaksin. Totalnya ada Rp 277,45 miliar.

ADVERTISEMENT

"Kita juga dukung dari APBN untuk alat dukungnya. Sudah dibelanjakan jarum suntik, alcohol swab, dan safety box sebanyak Rp 277,45 miliar," urai Sri Mulyani.

Lanjut ke halaman berikutnya>>>

Kemudian karena vaksin wajib dijaga suhunya, pemerintah juga sudah melakukan pembelian ratusan alat pendingin dengan beberapa bentuk. Totalnya memakan dana Rp 190 miliar.

"Juga, vaksin harus disimpan di tempat pendingin. Maka disiapkan vaccine refrigerator 249 unit, coldbox 249 unit, alat pemantau suhu vaksin 249 unit, vaccine carrier 498 unit, dan APD. Semuanya ini anggarannya sudah dibelanjakan Rp 190 miliar," jelas Sri Mulyani.

Adapun dana-dana yang sudah dihabiskan itu didapatkan dari dana APBN yang khusus disediakan untuk pengadaan vaksin sebesar Rp 35,1 triliun.

"Untuk 2020 ini, kita cadangkan Rp 35,1 triliun untuk program vaksinasi dan pengadaan vaksin. Yang ini kita cadangkan termasuk di dalam pengadaan vaksin yang tadi malam tiba," jelas Sri Mulyani.

Kemudian Sri Mulyani juga menjelaskan nantinya Kemenkes akan melakukan pelatihan dan persiapan untuk program penyuntikan vaksin alias vaksinasi. Persiapan itu akan menggunakan anggaran yang ada di Kemenkes.

"Untuk persiapan dan pelatihan dengan target dosis 3 juta vaksin di 2020 ini, seluruh biaya operasionalnya digunakan dengan anggaran yang ada di Kemenkes," kata Sri Mulyani.


Hide Ads