CEO Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda pun mengungkapkan fenomena hotel-hotel dijual sudah terjadi sejak pertengahan 2020.
"Sebetulnya kan hotel-hotel dijual itu kan mulai dari pertengahan 2020 sudah mulai banyak isu-isu dijual, jual, jual kan karena pastinya kan persaingan ketat, terus omzet pun nggak ada," kata dia.
Lantas, apakah ada orang berduit yang tertarik membeli hotel yang dijual di tengah pandemi COVID-19 ini? Menurut Ali, di situasi pandemi ini harga hotel sedang murah-murahnya dan tentu menguntungkan bagi calon pembeli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, di tengah sepinya tingkat keterisian (okupansi rate) hotel saat pandemi COVID-19 membuat harga jual hotel jatuh.
"Kalau si pembeli itu membeli saat ini sebetulnya bargaining-nya (posisi tawarnya) luar biasa saat ini, diskon sampai 50%-60% karena penilaian hotel saat ini pun kalau kita anggap rata-rata okupansi rate bisa sampai 3% sampai 5% malah kayak yang di Bali segala macam, tapi di Jakarta masih 20% 30% itu penilaiannya bisa jatuh sampai 60% sebetulnya, harga jualnya," ungkapnya.
Dia juga mengatakan bisnis hotel masih menjanjikan untuk jangka panjang, apalagi yang lokasinya dekat tempat wisata.
"Kalau kita ngomong jangka panjang, hotel masih bagus khususnya di daerah wisata. Maka saya lihat sebetulnya hotel-hotel yang saat ini dijual karena memang secara operasional si pemiliknya itu tidak mau penyertaan lagi karena mungkin sudah rugi nih," jelas Ali.
(toy/fdl)