Rizal menambahkan, data pengangguran di Indonesia ada sebanyak 9,1 juta orang per Agustus 2021. Jumlah itu turun sekitar 670.000 orang dari posisi per Agustus 2020 yang mencapai 9,77 juta orang.
"Pada November 2021 terjadi peningkatan inflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), Secara tahunan, tingkat inflasi pada periode tersebut tercatat mencapai 1,75 persen (year-on-year/yoy) ini merupakan inflasi tertinggi sepanjang 2021, hal ini relatif stabil tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi, boleh
dikatakan pengendalian inflasi tahun ini sudah diKelola dengan baik," katanya.
"Jika bicara kenaikan inflasi, berarti antara supply dan demand, lebih tinggi demand-nya sehingga terjadi kenaikan harga. Jadi bisa disimpulkan faktor permintaan lebih dominan yang mempengaruhi inflasi pada November 2021,hal tersebut mencerminkan daya beli masyarakat sudah berangsur pulih" tegas rizal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizal menjelaskan Selama tahun 2021, BPKN-RI mencatat 7.021 pengaduan sejak 2017 - 9 Desember 2021 yang didominasi oleh Pengaduan Jasa Keuangan, E-commerce dan perumahan. Sedangkan sejak tahun 2005 - 2021 BPKN-RI telah mengirimkan 210 rekomendasi kepada kementerian/lembaga, namun hanya 48
kementerian/Lembaga yang sudah merespon rekomendasi BPKN-RI.
"Banyaknya pengaduan ini, menjadi catatan karena BPKN-RI bukan Lembaga yang memiliki kewenangan menangani kasus, tetapi melihat trend pengaduan yang selalu
meningkat menjadi ekspektasi masyarakat sebagai Lembaga yang dipercaya untuk mengadukan permasalahan yang dialami Konsumen. Tentunya ini menjadi tantangan bagi pemerintah dan juga pelaku usaha agar membuat market trust semakin baik pada 2022," papar rizal.
Rizal menuturkan, BPKN-RI berharap pada tahun 2022 market lebih trust terhadap berbagai institusi yang ada di pasar. koordinasi lintas sektoral juga berjalan dengan baik efisien dan efektif seperti yang diharapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
(dna/dna)