Disebutkan juga, aspek keselamatan belum menjadi perhatian utama dari pengemudi ojek online. Hal ini terlihat dari waktu operasi pengemudi yang belum memperhatikan aspek kelelahan yang akan berpengaruh terhadap keselamatan terlihat dari jam kerja yang didominasi 6-12 jam/hari (42,85%).
Sebagai informasi, masyarakat pengguna jasa ojek online didominasi oleh pria (53 persen), pekerjaan sebagai karyawan swasta (35,40 persen) dan pendapatan per bulan terbanyak di bawah Rp 3 juta.
Dari segi pengeluaran, kebanyakan menghabiskan kisaran Rp 10 ribu - Rp 25 ribu (51,41%) untuk pemesanan ojek online dan kurang dari Rp 25 ribu (41,47%) untuk transportasi lainnya. Kebanyakan masyarakat mengaku alasan menggunakan ojek online karena lebih praktis (37,29%) dan lebih cepat (32,28%).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aplikasi yang paling sering digunakan adalah Gojek (59,13%), diikuti Grab (32,24%), Maxim (6,93%), InDriver (1,47%) dan lainnya (0,23%). Sistem pembayaran yang disukai uang tunai dan uang elektronik (41,69%), uang elektronik (32,532%) dan cash (25,69%). Frekuensi menggunakan ojek online per minggu terbanyak 1-3 hari per minggu (50,24%).
Kebanyakan masyarakat menggunakan ojek online dari rumah (70,62%) ke tempat kerja (29,57%). Jarak tempuh terjauh 4 - 8 km (41,24 persen) dengan maksud menggunakannya untuk bekerja/bisnis (57,74%).
(ada/ara)