Bantah Stok Tipis, Mentan Pastikan Pasokan Beras Aman

Bantah Stok Tipis, Mentan Pastikan Pasokan Beras Aman

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 31 Okt 2022 10:47 WIB
Perum Bulog memastikan stok beras dan jagung Indonesia aman sampai akhir 2022. Perum Bulog memiliki stok beras kurang lebih 1,1 juta ton.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menegaskan pasokan beras nasional dalam kondisi aman. Ia mengatakan tidak ada kelangkaan atau kekurangan pasokan.

"Puncak panen pertama kita itu Januari-April 18 juta lebih dan panen kedua sekitar Agustus 13 juta lebih. Nah oleh karena itu setara berasnya 32 juta sekian dan yang kita makan kurang lebih 30 juta sekian. Artinya apa? overstock kita cukup," ujar Syahrul dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (31/10/2022).

Panen raya Jawa Timur pada September-Desember tahun ini diprediksi akan mencapai 1,15 juta ton, kemudian Jawa Tengah mencapai 1,01 juta ton, Jawa Barat 1,5 juta ton dan Sulawesi Selatan 1,6 juta ton. Dengan catatan ini, Syahrul berharap Bulog melakukan penyerapan hingga 1,5 juta ton dan pembelian di atas harga pokok penjualan (HPP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Syarul juga menjabarkan stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) saat ini mencapai 43 ribu ton atau meningkat dari stok beras Rata-rata yang hanya 30 ribu ton.

"Jadi kalau ada yang bilang terjadi penipisan beras suruh datang ke Kementan dan akan saya tunjukan di mana tempatnya. Kan Bapak Presiden juga melakukan cek setiap minggu," tegasnya.

ADVERTISEMENT

"Saya punya harapan para gubernur dan para bupati tidak hanya menunggu Bulog, tetapi juga masing-masing harus punya buffer stok. Mari kita segera beli beras rakyat, beras para petani sebagai rasa terima kasih kita yang mendorong mereka terus berproduksi," tuturnya.

Dalam keterangan berbeda, Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), Sutarto Alimoesomenyebut stok beras yang ada saat ini dalam kondisi aman.

Bagaimana hitung-hitungannya? Buka halaman selanjutnya.

Berdasarkan hitunganya pada akhir tahun ini ada sekitar 8 juta ton yang menjadi stok beras nasional. Stok sebanyak itu terbagi menjadi dua data.

Pertama, kata Sutarto, 5 juta ton beras tersebar di lapangan (masyarakat). Kemudian 5 persen lainya ada di Gudang-gudang Bulog. Sementara sisanya berada di toko-toko beras yang siap jual. Dari hitungan tersebut, Sutarto yakin Indonesia mampu memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.

"Hitungan saya di bulog ada 5 persen dan di masyarakat ada 5 juta ton. Total stok kita seluruh Indonesia pada akhir tahun 2022 kurang lebih mencapai 8 juta ton. Saya kira itu sangat cukup untuk kebutuhan kita," ujar Sutarto, Jumat, 28 Oktober 2022.

Sutarto mengatakan, memang ada beberapa faktor yang membuat kondisi beras nasional terganggu. Satu di antaranya adalah cuaca ekstrem atau hujan lebat di beberapa daerah sentra. Hal itu tidak membuat kondisi beras nasional menjadi kurang, namun pengaruhnya terhadap petani yang terkena.

"Banyak faktornya. Ada bencana, kenaikan harga BBM dan masih banyak lagi. Tentu kita akan selalu mendorong agar produksi nasional terus meningkat," katanya.

Sebelumnya, sejumlah pedagang khawatir akan pasokan beras yang menipis pada saat natal dan tahun baru 2023. Stok beras saat ini menipis karena musim panen diprediksi terjadi pada Februari 2023.

Saat ini saja, cadangan beras pemerintah (CBP) memang belum mencapai 1,2 juta ton. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi beberapa waktu lalu mengatakan stok CBP Bulog per September 2022 sekitar 791 ribu ton.

Masih diperlukan peningkatan stok menjadi 1,2 juta ton sampai dengan Desember 2022. Sementara dari catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag) per 19 Oktober lalu, pasokan CBP di gudang bulog hanya 697/994 ton, tetapi tertulis stok itu cukup.


Hide Ads